Langsung ke konten utama

Persiapan hari Esok

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Kuliah Subuh di Mushalla Baiturrahman Karawang

Sabtu, 11 Rajab 1438 H / 8 April 2017

Oleh : ust eka hardiana

Sudahkah Mempersiapkan Hari Esok?

Allah Ta’ala berfirman yang artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr [49]: 18).

Imam Qatadah mengatakan bahwa bahwa hari kiamat itu dekat. Jadi hari esok yang dimaksud dalam ayat adalah kiamat. (Tafsir Ath Thobari, 14: 65).

Imam Ibnu Jarir Ath Thobari menafsirkan ayat di atas,

“Lihatlah apa yang akan terjadi di hari kiamat kelak dari amalan-amalan yang diperbuat manusia. Apakah amalan shalih yang menghiasi dirinya ataukah amalan kejelekan yang berakibat jelek di akhirat?”


Introspeksi Diri

Tentang Surat Al-Hasyr [49] ayat 18, Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabuu

artinya: "hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab."

Lihatlah amalan shalih apa yang telah kalian persiapkan sebagai bekal untuk hari akhirat dan menghadap Allah Rabbkalian.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 235).


Jadikan Akhirat Sebagai Tujuan

Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata,

“Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi hal-hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang-terangan dalam setiap keadaan. Hendaklah mereka memperhatikan perintah, syariat dan batasan-batasan Allah.

Hendaklah mereka perhatikan kebaikan dan keburukan yang mereka akan peroleh kelak. Hendaklah mereka memikirkan apa buah yang diperoleh dari amalan mereka kelak di hari kiamat. Apakah akan menuai hasil yang baik? ataukah malah akan membahayakan karena kejelekan yang dilakukan.

Jika seseorang menjadikan akhirat sebagai tujuan di hadapannya dan jadi tambatan hati, terus bersungguh-sungguh untuk menempuh jalan menuju akhirat. Bersungguh-sungguhlah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan.

Jika mereka pun yakin, Allah itu Maha Tahu terhadap apa yang mereka kerjakan, Allah Maha Tahu terhadap apa yang mereka sembunyikan. Allah tidak mungkin lalai dari memperhatikan mereka. Dari sini, semestinya kita semakin serius dan sungguh-sungguh dalam beramal.”
(Taisir Al Karimir Rahman, hal. 853).

Pelajaran penting yang bisa kita ambil adalah jadikan akhirat sebagai tujuan. Begitu pula jika kita diberi karunia materi dan rezeki yang melimpah, jadikanlah itu sebagaimana perantara menuju kebaikan dan bekal menuju alam akhirat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya

“Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”
(HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7: 213)

Wallahu a'lam bish-shawwab

Referensi:

1. Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

2. Tafsir Ath Thobari (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Quran), Muhammad bin Jarir Ath Thobari, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1423 H.

3. Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

4. Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ At Tirmidzi, terbitan Darus Salam, cetakan pertama, tahun 1432 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain rumah petak 6x15 m2

Desain Rumah Petakan di Lahan 6x15 M2 Kamis, 08/01/2009 00:15 WIB KONSULTASI ARSITEKTUR bersama Ir. Aria Heryantha (at eramuslim.com) Mohon bantuannya pak. Saya berencana membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6x15. yg menjadi concern saya adalah sirkulasi udara dan tidak terlihat sempit, jadi nyaman untuk di tempati walaupun kecil. Terima kasih hr Jawaban Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Saudara HR, sesuai dengan keiinginan anda membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6 M x 15 M, yang walaupun kecil tetap memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak terlihat sempit, saya mencoba menterjemahkannya dalam layout sebagai berikut : Masing-masing kontrakan berukuran 3.75 M x 4.8 M, yang terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dapur dan kamar mandi. Dari luasan 18 M2 yang didapat, ruangan tidak disusun berderet seperti pada umumnya rumah petakan yang ada, tetapi terbagi dua dengan sirkulasi di tengah ruangan yang menghubungkan ruangan-ruangan tersebut. Pada bagian sisi kanan lahan, dipotong

PEDOMAN K3

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Perusahaan meyakini bahwa keselamatan dan kesehatan kerja, adalah bagian dari tanggung jawabnya dan merupakan salah satu kunci strategi dalam berbisnis. Dengan menerapkan kebijakan, prosedur dan instruksi yang sesuai dengan undang-undang, peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku. Adapun pokok-pokok Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sbb: 1. Memberikan Perhatian, Pemeliharaan dan Perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas. 2. Melaksanakan Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara terus menerus. 3. Menginstruksikan kepada seluruh Karyawan, Pemasok untuk Mematuhi Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas khususnya di lingkungan Perusahaan. II. PRINSIP KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja meliputi pengenalan dan penghindaran atau pengurangan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Tanggung jawab keselamatan kerja (UU NO. 1 Thn. 1970 Te

Aqidah: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Materi: Al-Aqidah Tema: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah Oleh: Eka Hardiana Disampaikan dalam acara Kuliah Subuh Mushalla Baitur-Rahman Karawang Sabtu, 25 Nopember 2016 Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah Kedengkian Iblis Ketahuilah bahwa kedengkian Iblis dan yang diikuti oleh para bala tentara menjadikan mereka tak akan pernah bosan untuk menggoda Bani Adam dan menjerumuskan mereka dalam lembah maksiat pada Allah Ta'ala dan berakhir ke neraka bersama mereka, bahkan berbagai pintu & penjuru celahpun mereka bidik dan lalui. Dalam surat Al A’raf (7) ayat 16-17 disebutkan yang artinya: (Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, [QS. Al-A'raf (7): Ayat 16] kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." [QS. Al-A'raf (7)