Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Sabar Dalam Rangka Ketaatan: Refleksi Sikap Unjuk Rasa terhadap UU

Sabar Dalam Rangka Ketaatan: Refleksi Sikap Unjuk rasa terhadap UU Revisi sebuah UU sangat diperbolehkan karena dia bukanlah Hadis Dan tidak pula Alquran yang dijaga Allah. Namun demikian dinegara yang demokrasi ini, Mekanisme revisi sudah diatur Dan diberikan teladan oleh beberapa pihak Misalnya oleh asosiasi pencatat meter PLN yang menggugat sebuah aturan melalui MK. Mereka telah berusaha, Hasilnya tentu dipengaruhi kemampuan data dan argumentasi yang tepat di pengadilan, Selanjutnya hak Allah yang memutuskan. Tugas kita tidak lain bersabar menanti hasil, Sabar diiringi doa dan di manifestasikan dengan perbuatan baik, Karena hal itu tak lain adalah Sabar dalam rangka ketaatan kepada pemimpin. Anggota dewan kita saya yakin banyak melihat kemungkaran di sekitarnya, Namun mereka harus bersabar karena semua ada mekanismenya Yang telah disepakati oleh dewan sendiri. demikian pula para penjajah bangsa asing, mereka telah belajar penjajahan langsung, seperti di mas

masjidku

masjidku sayang adalah sebuah masjid di perumahan tempat tinggalku bangunannya tak seberapa besar dan bagus kombinasi dinding bata dengan atap genteng beton sederhana tanpa kubah hanya speker diatas atap namun penuh dengan kegiatan pengajian ibu-ibu di sore hari tpa anak-anak di siang hingga menjelang maghrib giliran bapak-bapak di malam hari buat ngobrol pun enak adem selepas asar atau maghrib menunggu waktu solat berikutnya kini... perasaan saya kok semua itu tinggal kenangan masjid yg kini yg begitu kokoh dgn kubah bulat gagah diatasnya perluasan terus dilakukan setelah maksimalnya perluasan horisontal belum lagi kering betonnya perluasan vertikal pun digelar udara di dalam panas suara menggema bak dalam goa jangan berharap suara imam depan anda terdengar malah suara yang ngobrol diujung sana terasa di samping kuping mungkin karena kubah besar beton yg tidak berventilasi kegiatan masjid yg dulu entah kemana mungkin bagaikan ruh manusia keti