Langsung ke konten utama

Aqidah: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Materi: Al-Aqidah
Tema: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah

Oleh: Eka Hardiana
Disampaikan dalam acara Kuliah Subuh Mushalla Baitur-Rahman Karawang
Sabtu, 25 Nopember 2016

Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah

Kedengkian Iblis
Ketahuilah bahwa kedengkian Iblis dan yang diikuti oleh para bala tentara menjadikan mereka tak akan pernah bosan untuk menggoda Bani Adam dan menjerumuskan mereka dalam lembah maksiat pada Allah Ta'ala dan berakhir ke neraka bersama mereka, bahkan berbagai pintu & penjuru celahpun mereka bidik dan lalui.

Dalam surat Al A’raf (7) ayat 16-17 disebutkan yang artinya:
(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, [QS. Al-A'raf (7): Ayat 16]

kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." [QS. Al-A'raf (7): Ayat 17]

Cara Iblis Menggoda Manusia
1. Menggoda dari Arah Depan
"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari depan” (QS. Al-A'raf [7]: 17)
Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat

2. Menggoda dari Arah Belakang
“dan dari belakang mereka” (QS. Al-A'raf [7]: 17) Iblis membuat mereka cinta kepada dunia

3. Menggoda dari Arah Sebelah Kanan
“dan dari kanan mereka” (QS. Al-A'raf [7]: 17) Iblis membuat urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas

4. Menggoda dari Arah Sebelah Kiri
"dan dari kiri mereka” (QS. Al-A'raf [7]: 17) Iblis akan membuat manusia tertarik dan senang terhadap kemaksiatan.

(Sumber: Kitab Tafsir Ibnu Katsir)
Dua Arah yang Tidak Didatangi Iblis

'Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?”

Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: "atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka' (Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya At-Tafsir Al-Kabir V/215 )

Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas. (Tafsir Ibnu katsir III/394-395)

Menurut Imam Ibnul Qayyim, jihad melawan setan, ada dua tingkatan.
Pertama, menolak syubhat dan keraguan yang dilemparkan setan kepada hamba.
Kedua, menolak syahwat dan kehendak-kehendak rusak yang dilemparkan setan kepada hamba.

Jihad yang pertama akan diakhiri dengan keyakinan, sedangkan jihad yang kedua akan diakhiri dengan kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:

"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami." [QS. As-Sajdah (32): Ayat 24]

Allah memberitakan, bahwa kepemimpinan agama hanyalah diraih dengan kesabaran (dan keyakinaan). Yakni kesabaran menolak syahwat dan kehendak-kehendak yang rusak, dan keyakinan menolak keraguan dan syubhat. (Zadul Ma’ad).

Oleh karena itu, senjata untuk melawan senjata setan ialah ilmu dan kesabaran. Ilmu yang bersumber dari kitab Allah dan Sunnah RasulNya. Kemudian mengamalkan ilmu tersebut, sehingga jiwa menjadi bersih dan suci, dan menumbuhkan kesabaran.

Cara Menghadapi Godaan Iblis (Setan)
1. Beriman Dan Bertauhid Kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala Dengan Sebenar-benarnya.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan." [QS. An-Nahl (16): Ayat 99]

"Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang menyekutukannya dengan Allah." [QS. An-Nahl (16): Ayat 100]

2. Berpegang Teguh Kepada Al Kitab Dan As Sunnah Sesuai Dengan Pemahaman Salafush Shalih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
"Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya." [QS. Az-Zukhruf (43): Ayat 36]

3. Berlindung Kepada Allah Dari Gangguan Setan.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan,
[QS. Al-Mu'minun (23): Ayat 97]

"dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku."
[QS. Al-Mu'minun (23): Ayat 98]

"Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." [QS. Al-A'raf (7): Ayat 200]

Waktu-Waktu tertentu yang dituntunkan untuk beristi’adzah, antara lain ialah :
a. Saat diganggu setan
b. Adanya bisikan jahat
c. Gangguan di dalam shalat
d. Saat marah
e. Mimpi buruk
f. Saat akan membaca Al Quran
g. Hendak masuk masjid
h. Saat masuk ke tempat buang hajat
i. Saat mendengar lolongan anjing
j. Ringkikan keledai
k. Ketika akan berjima'
l. Pada waktu pagi dan petang
m. Isti’adzah untuk anak-anak dan keluarga
n. Ketika singgah di suatu tempat
o. Ketika akan tidur.

4. Membaca Al Qur`an.
Membaca Al Qur`an termasuk sebagai terapi mengusir atau menjaga dari gangguan setan. Karena sesungguhnya, dengan sebab bacaan Al Qur`an ini, setan akan lari menjauh.

Rasulullah Shallallahu alaihi sallam bersabda yang artinya:
“Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya”.[HR Muslim, no. 780]

Kepada Abu Hurairah, setan telah membukakan salah satu rahasianya. Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setan mengatakan.

“Jika engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi (Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum) sampai engkau menyelesaikan ayat tersebut. Maka sesungguhnya akan selalu ada padamu seorang penjaga dari Allah, dan setan tidak akan mendekatimu sampai engkau masuk waktu pagi”. [HR Bukhari]

5. Memperbanyak Dzikrullah.
Dzikrullah merupakan benteng yang sangat kokoh untuk melindungi diri dari gangguan setan. Sebagaimana hal ini diketahui dari pemberitaan Allah melalui para rasulNya. Antara lain melalui lisan Nabi Yahya Alaihissallam, sebagaimana hadits di bawah ini.

Dari Al Harits Al Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya)… Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah (mengingat, menyebut Allah). Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah”. [HR Ahmad]

6. Menetapi Jama’ah Umat Islam.

Bergabung dengan jamaah umat Islam dalam melaksanakan berbagai ibadah yang dituntunkan dengan berjamaah, merupakan salah satu cara diri dari incaran setan. Karena sesungguhnya, setan merupakan serigala yang akan menerkam manusia, sebagaimana serigala akan menerkam domba yang menyendiri dari rombongannya.

“Dari Abu Darda’, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada tiga orang di suatu desa atau padang, tidak didirikan shalat jamaah pada mereka, kecuali setan menguasai mereka. Maka bergabunglah dengan jamaah, karena sesungguhnya serigala itu akan memakan kambing yang menyendiri” [HR Abu Dawud, no. 547]

7. Mengetahui Tipu-Daya Setan Sehingga Mewaspadainya.
Sungguh setan sangat antusias menyesatkan manusia. Dia menghabiskan umur dan nafasnya untuk merusak keadaan manusia. Maka kewajiban orang yang berakal, ia harus mewaspadai musuhnya ini, yang telah menampakkan permusuhannya semenjak zaman Nabi Adam Alaihissallam. Allah memperingatkan hamba-hambaNya dengan firmanNya yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." [QS. An-Nur (24): Ayat 21]
8. Menyelisihi Setan Dan Menjauhi Sarana-Sarananya Untuk Menyesatkan manusia.
Setan adalah musuh manusia. Kita wajib menjadikannya sebagai musuh. Karena tabiat musuh selalu berusaha dengan berbagai cara untuk mencelakakan musuhnya dan menjauhkannya dari kebaikan-kebaikan. Allah berfirman yang artinya:

Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memerdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memerdayakan kamu tentang Allah.
[QS. Fatir (35): Ayat 5]

Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. [QS. Fatir (35): Ayat 6]

9. Meyakini Kelemahan Tipu-Daya Setan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
"Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan Tagut, maka perangilah kawan-kawan setan itu (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah." [QS. An-Nisa' (4): Ayat 76]

10. Taubat Dan Istighfar.
Selama masih hidup, manusia membutuhkan taubat dan istighfar dari dosa-dosanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selama manusia berbuat demikian, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan selalu mengampuninya.

“Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iblis berkata kepada Robbnya,’Demi kemuliaan dan keagunganMu, aku senantiasa akan menyesatkan anak-anak Adam selama ruh masih ada pada mereka’. Maka Allah berfirman,’Demi kemuliaan dan keagunganMu, Aku senantiasa akan mengampuni mereka selama mereka mohon ampun kepadaKu”. [HR Ahmad].

Sungguh-Sungguh Beribadah dengan Memperbaiki Kualitas dan Menambah Kuantitas Ibadah

Begitu gigihnya Iblis dan bala tentaranya berusaha menyesatkan manusia, umat manusia mestinya harus sungguh-singguh dan benar-benar kuat dalam ibadah, perbaiki yang belum sempurna dan perbanyak yang masih sedikit
☄Jangan merasa cukup dengan wajib, maka kuatkan dengan yang sunnah
☄Jangan merasa puas dengan dzikir pagi-sore, tutup segala celah waktu dengan memperkaya istighfar dan dzikir lainnya ...

Teringat akan nasehat salah seorang salafus shalih : " ... _Bilamana waktumu tidak kau isi dengan amal shalihmu pada Rabbmu maka pasti sebaliknya akan mengambil peran itu_ ... ".( Yaitu perbuatan maksiat )
Apabila engkau tak mampu mengalahkan Hawa nafsumu maka ia akan menghinakanmu

Wallahu a'lam bish-shawwab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain rumah petak 6x15 m2

Desain Rumah Petakan di Lahan 6x15 M2 Kamis, 08/01/2009 00:15 WIB KONSULTASI ARSITEKTUR bersama Ir. Aria Heryantha (at eramuslim.com) Mohon bantuannya pak. Saya berencana membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6x15. yg menjadi concern saya adalah sirkulasi udara dan tidak terlihat sempit, jadi nyaman untuk di tempati walaupun kecil. Terima kasih hr Jawaban Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Saudara HR, sesuai dengan keiinginan anda membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6 M x 15 M, yang walaupun kecil tetap memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak terlihat sempit, saya mencoba menterjemahkannya dalam layout sebagai berikut : Masing-masing kontrakan berukuran 3.75 M x 4.8 M, yang terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dapur dan kamar mandi. Dari luasan 18 M2 yang didapat, ruangan tidak disusun berderet seperti pada umumnya rumah petakan yang ada, tetapi terbagi dua dengan sirkulasi di tengah ruangan yang menghubungkan ruangan-ruangan tersebut. Pada bagian sisi kanan lahan, dipotong

PEDOMAN K3

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Perusahaan meyakini bahwa keselamatan dan kesehatan kerja, adalah bagian dari tanggung jawabnya dan merupakan salah satu kunci strategi dalam berbisnis. Dengan menerapkan kebijakan, prosedur dan instruksi yang sesuai dengan undang-undang, peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku. Adapun pokok-pokok Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sbb: 1. Memberikan Perhatian, Pemeliharaan dan Perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas. 2. Melaksanakan Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara terus menerus. 3. Menginstruksikan kepada seluruh Karyawan, Pemasok untuk Mematuhi Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas khususnya di lingkungan Perusahaan. II. PRINSIP KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja meliputi pengenalan dan penghindaran atau pengurangan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Tanggung jawab keselamatan kerja (UU NO. 1 Thn. 1970 Te