Silaturrahim Akhir Pekan
Akhir pekan 24-25 November 2007,
Disamping beristirahat dan bercengkerama dengan keluarga sebagaimana lazimnya seorang karyawan dan sedikit aktifitas miniwirausaha (masih sampingan), saya menyempatkan berkunjung ke rekan kerja di lokasi timur (cikampek) dan utara (rengasdengklok).
Alhamdulillah kedua rekan kenal tetangga yang memilki usaha dibidang jual beli ternak Sapi, Kambing dan Ayam. Kami berkesempatan berdiskusi dan berguru kepada dua pedagang yang dengan senang hati memberikan wejangan ilmu yang diperolehnya selama bertahun2 bergelut dg hewan ternak, tak jarang kerugian bahkan ditipu puluhan juta rupiah.
Rasanya tak mungkin bagi kami bisa memahami semua yang telah dijelaskan, karena sebagian besar ilmu hanya akan dipahami setelah memegang Ternaknya, sementara saya hanya pegang kambing yang kebetulan lewat rumah saja atau pas lebaran haji.
Baik pak Agus maupun mang ahmad kedua pedagang itu menawarkan kesanggupan untuk mensuplai ayam, kambing atau sapi secara rutin. bahkan mang ahmad sanggup mensuplai 100 ekor ayam kampung sehari. cuman masalahnya kedua pedagang tersebut kesulitan untuk mencari konsumen rumah makan, restoran yang sanggup membayar tunai saat delivery.
Kebanyakan pembeli termasuk restoran besar, misalnya dikirim 100 ekor ayam hanya bayar 30 ekor saja. pengiriman berikutnya misal 50 ekor ayam hanya dibayar 15 ekaor saja. Hari ke hari makin terjadi penumpukan modal, bahkan kalo tidak kirim tidak ada pembayaran. Model seperti ini banyak memakan korban pebisnis baru dengan modal terbatas dan istilahnya mereka sebut sistim 2-1, 3-1, 4-1 bahkan 5-1 artinya taruh lima bayar satu, kalo nggak naruh ya nggak dibayar.
Ini peluang yang menggiurkan sekaligus tantangan untuk mencari pembeli yng sanggup bayar tunai, karena umumnya kata mereka hampir semuanya modelnya kaya gitu bayar sebagian.
sanggupkah kita manfaatkan peluang itu ??
wassalam
krw, 26 nov 2007
Akhir pekan 24-25 November 2007,
Disamping beristirahat dan bercengkerama dengan keluarga sebagaimana lazimnya seorang karyawan dan sedikit aktifitas miniwirausaha (masih sampingan), saya menyempatkan berkunjung ke rekan kerja di lokasi timur (cikampek) dan utara (rengasdengklok).
Alhamdulillah kedua rekan kenal tetangga yang memilki usaha dibidang jual beli ternak Sapi, Kambing dan Ayam. Kami berkesempatan berdiskusi dan berguru kepada dua pedagang yang dengan senang hati memberikan wejangan ilmu yang diperolehnya selama bertahun2 bergelut dg hewan ternak, tak jarang kerugian bahkan ditipu puluhan juta rupiah.
Rasanya tak mungkin bagi kami bisa memahami semua yang telah dijelaskan, karena sebagian besar ilmu hanya akan dipahami setelah memegang Ternaknya, sementara saya hanya pegang kambing yang kebetulan lewat rumah saja atau pas lebaran haji.
Baik pak Agus maupun mang ahmad kedua pedagang itu menawarkan kesanggupan untuk mensuplai ayam, kambing atau sapi secara rutin. bahkan mang ahmad sanggup mensuplai 100 ekor ayam kampung sehari. cuman masalahnya kedua pedagang tersebut kesulitan untuk mencari konsumen rumah makan, restoran yang sanggup membayar tunai saat delivery.
Kebanyakan pembeli termasuk restoran besar, misalnya dikirim 100 ekor ayam hanya bayar 30 ekor saja. pengiriman berikutnya misal 50 ekor ayam hanya dibayar 15 ekaor saja. Hari ke hari makin terjadi penumpukan modal, bahkan kalo tidak kirim tidak ada pembayaran. Model seperti ini banyak memakan korban pebisnis baru dengan modal terbatas dan istilahnya mereka sebut sistim 2-1, 3-1, 4-1 bahkan 5-1 artinya taruh lima bayar satu, kalo nggak naruh ya nggak dibayar.
Ini peluang yang menggiurkan sekaligus tantangan untuk mencari pembeli yng sanggup bayar tunai, karena umumnya kata mereka hampir semuanya modelnya kaya gitu bayar sebagian.
sanggupkah kita manfaatkan peluang itu ??
wassalam
krw, 26 nov 2007
Komentar