Langsung ke konten utama

Riwayat Berusaha

Riwayat Usaha

bismillahirrohmanirrahim

sebuah upaya renungan, refleksi, muhasabah atas apa yang telah saya lakukan untuk sebuah cita2 yang dinamakan usaha, wirausaha ataupun wiraswasta hingga akhirnya jadi TDA artinya orang yang membayar gaji karyawannya.

terinspirasi oleh curhat di sebuah situs TDA groups mengenai resiko usaha. kiranya tulisan ini menjadi pengingat buat saya sendiri ;
1. setiap keberhasilan harus melalui perjuangan (kegagalan.
2. ketidak berhasilan (kegagalan) adalah proses perjalanan menuju berhasil.
3. Kegagalan; kerugian, tertipu dlsb bukanlah gagal TAPI PROSES.
4. BERHENTI ADALAH KEGAGALAN YANG SEBENARNYA.
5. Kembalikan semua adalah kehendak Allah.

yang pernah saya (dan keluarga) lakukan dg usaha adalah:
1. Agen air minum MQ jernih, bersama teman-teman di perumahan (masjid), dengan modal bersama. berakhir dengan saya mundur dari penyertaan saham dangan pertimbangan:
a. tak ada perjanjian tertulis sesama pemodal maupun dg produsen, modal percaya dah.
b. beberapa teman mundur terlebih dulu tanpa komunikasi yang memadai.
c. timbul konflik saat dilapangan yang berdampak pada persahabatan.
d. ketidak puasan.
akhirnya : tutup
hasilnya : rugi uang dan waktu.
keuntungan : mental jualan keliling, antar galon/dus dan pengalaman.

2. penyertaan modal pada seorang kerabat jauh, sebanyak 5 juta rupiah, dengan modal percaya dah sodara, ntar ada bagi hasil. karena sodara kekurangan modal, akhirnya sodara bangkrut dan tidak bisa bayar sampe sekarang. setelah berbulan dan tahun nagih hanya dapet sedikit akhirnya dibiarkan saja karena :
a. komitmennya bahwa utang kebawa mati, sadar punya utang dan saat ini belum mampu.
b. memberi kesempatan dia usaha dulu
c. kalo emang rejeki saya, anak, istri insyaallah kembali dan Allah gantikan dg lebih baik.
akhirnya : biarin deh 5 juta
rugi : 5 juta + waktu
untung : pengalaman.

3. penyertaan modal di katering 1 (bukan sodara, kenal aja). orangnya susah komitnya dan takut ndak syar'i, tarik aja deh.
akhirnya : modal 5 juta kali ya...lupa....berantakan dicicil sih balikinnya.
rugi : uang + waktu
untung : pengalaman

udah capekkkkk....
belum
udah kapokkkkk....
belum
....lanjut.

4. stockist MLM, tutup juga, untungnya kecil, cenderung rugi, tapi komitmen temen mesjid jauh ini lebih baik dari yang no.1. modal berapa Rp ? ya ...lupa ntar deh
akhirnya rugi dikit lah.
rugi : dikit
untung : pengalaman n relasi.

5. jual daging n nugget dan lain sebagainya pokoKnya FOOD SUPLIER LAH. Yang ini sedang di pause... he he he.

6. modal pernyertaan sejumlah no.2 + no.3 plus kali 2, kali ini sebuah PT lho....Alhamdulillah. hampir 2 tahun..Allahu akbar.

7. serta modal ke katering 2, modal sum no.6 bagi 4. alhamdulillah lancar..levelnya sedikit dibawah yang 6....Allahu akbar.

8. buka cuci motor . dah tutup...capek critanya lihat aja tulisan yang lalu...

9. SOPP POS..ini terobosan baru....Alhamdulillah konsumen mudah2an terus naik...Allahu akbar.

10. ntar mau buka lagi SOPP 2. Ya Allah mudahkanlah Urusanku ini jadikanlah sebagai sumber rejeki bagi keluargaku dan keluarga mitraku nantinya. Amim amin amin

capek
wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain rumah petak 6x15 m2

Desain Rumah Petakan di Lahan 6x15 M2 Kamis, 08/01/2009 00:15 WIB KONSULTASI ARSITEKTUR bersama Ir. Aria Heryantha (at eramuslim.com) Mohon bantuannya pak. Saya berencana membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6x15. yg menjadi concern saya adalah sirkulasi udara dan tidak terlihat sempit, jadi nyaman untuk di tempati walaupun kecil. Terima kasih hr Jawaban Assalamu ‘alaikum Wr.Wb. Saudara HR, sesuai dengan keiinginan anda membuat kontrakan 4 pintu dengan luas tanah 6 M x 15 M, yang walaupun kecil tetap memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak terlihat sempit, saya mencoba menterjemahkannya dalam layout sebagai berikut : Masing-masing kontrakan berukuran 3.75 M x 4.8 M, yang terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dapur dan kamar mandi. Dari luasan 18 M2 yang didapat, ruangan tidak disusun berderet seperti pada umumnya rumah petakan yang ada, tetapi terbagi dua dengan sirkulasi di tengah ruangan yang menghubungkan ruangan-ruangan tersebut. Pada bagian sisi kanan lahan, dipotong

PEDOMAN K3

PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA I. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Perusahaan meyakini bahwa keselamatan dan kesehatan kerja, adalah bagian dari tanggung jawabnya dan merupakan salah satu kunci strategi dalam berbisnis. Dengan menerapkan kebijakan, prosedur dan instruksi yang sesuai dengan undang-undang, peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku. Adapun pokok-pokok Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sbb: 1. Memberikan Perhatian, Pemeliharaan dan Perlindungan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas. 2. Melaksanakan Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara terus menerus. 3. Menginstruksikan kepada seluruh Karyawan, Pemasok untuk Mematuhi Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam segala aktifitas khususnya di lingkungan Perusahaan. II. PRINSIP KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja meliputi pengenalan dan penghindaran atau pengurangan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Tanggung jawab keselamatan kerja (UU NO. 1 Thn. 1970 Te

Aqidah: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Materi: Al-Aqidah Tema: Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah Oleh: Eka Hardiana Disampaikan dalam acara Kuliah Subuh Mushalla Baitur-Rahman Karawang Sabtu, 25 Nopember 2016 Iblis Menggoda Manusia dari Empat Arah Kedengkian Iblis Ketahuilah bahwa kedengkian Iblis dan yang diikuti oleh para bala tentara menjadikan mereka tak akan pernah bosan untuk menggoda Bani Adam dan menjerumuskan mereka dalam lembah maksiat pada Allah Ta'ala dan berakhir ke neraka bersama mereka, bahkan berbagai pintu & penjuru celahpun mereka bidik dan lalui. Dalam surat Al A’raf (7) ayat 16-17 disebutkan yang artinya: (Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, [QS. Al-A'raf (7): Ayat 16] kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." [QS. Al-A'raf (7)